Ikhtiar Itu Wajib

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (Ar-Ra’du [13]: 11)

Jumat, 19 Februari 2010

Tempat Berbagi Ilmu tentang Islam

Ingat Kematian!!!


Ketika berdiri di hadapan cermin, sesekali panggillah namamu dan tanyalah,
"Siapa aku? mau jadi apa aku? apa persiapanku bila sang maut menjemput
diriku?"


anda kenal betul bayangan wajahmu yang memantul dari cermin itu,
Lihatlah perubahan wajahmu dan rambut yang mulai memutih, kapankah mulai
tumbuh?


Jangankan jiwamu, tubuhmu tak mampu kamu kenali.
Bahkan kamu tak mampu meraba dan melihat punggungmu.
Alangkah lemah dan lengahnya dirimu!
Setiap hari wajahmu kamu tatap dan usap.
Tetapi perubahan wajah dan putihnya
rambut tidak sempat kamu catat.
Alangkah singkatnya waktu.
Alangkah sedikitnya bekal untuk mengarungi perjalanan kekal.


Di masa lalu, orang-orang pun menapaki jalan kehidupan sebagaimana dirimu.
Hidup hanyalah sandiwara dengan peran sesuai skenario yang dipilih manusia.
Panggungnya adalah bumi.
Judul cerita senantiasa kebenaran melawan kebatilan.
Hanya dekorasi dan pelaku datang silih berganti.
Ada yang kaya dengan istana berhampar permadani.
Nama mereka menjulang di zamannya. Mereka gagah dan cantik.
Karena sang waktu dan kematian, harta mereka hilang.
Istana mereka runtuh. Tubuh yang indah kini menjadi rebutan belatung, membusuk lalu hancur mendebu.


Ada tiga pertanyaan besar yang membuat jiwa para perindu surga bergetar mencari jawab..
Bila esok engkau mati, berapa banyak orang yang mendoakanmu?
Berapa lama engkau akan dikenang?
Amal apa yang engkau banggakan di hadapan Tuhanmu?


Tanyalah dirimu, sebelum kelak kamu ditanya..
Tegakkanlah shalat sebelum engkau dishalatkan.
Menangislah sebelum engkau ditangisi..
Ingatlah waktu, sebelum waktu melupakanmu!


Rasulullah bersabda, "Perbanyaklah mengingat kematian, karena dengan mengingatnya akan menghindarkan diri dari dosa dan lebih zuhud menghadapi dunia."


Sangat disayangkan, sedikit sekali di antara kita yang mengingat kematian karena dirampas nafsu dunia.


Kita ingat kematian dan mendekatkan diri pada Allah tatkala dalam penderitaan. Pada saat bahagia, kita kembali tenggelam dalam kepalsuan dunia.


Tidak jarang seseorang jadi pahlawan menumbangkan sebuah tirani kekuasaan, tetapi kemudian menjadi tiran baru setelah menang dan berkuasa..
Nafsu angkara kian menjadi-jadi..


Korupsi, kursi, dan ambisi telah melupakan dirinya sebelum maut menjemput.
Padahal, hanya dengan mengingat maut dan ber-taqorrub
kepada Allah, jiwa kita kelak akan diseru sebagai jiwa yang muthma'innah..

0 comments:

Posting Komentar

 

Sponsor Blog Ini